๐“๐ข๐ง๐ ๐ค๐š๐ญ๐ค๐š๐ง ๐Š๐ž๐ญ๐ž๐ซ๐ฌ๐ž๐๐ข๐š๐š๐ง ๐ˆ๐ค๐š๐ง ๐๐ข ๐Š๐จ๐ญ๐š ๐๐š๐ญ๐š๐ฆ, ๐‰๐ž๐Ÿ๐ซ๐ข๐๐ข๐ง ๐€๐ฃ๐š๐ค ๐Œ๐š๐ฌ๐ฒ๐š๐ซ๐š๐ค๐š๐ญ ๐†๐ž๐ฆ๐š๐ซ ๐ˆ๐ค๐š๐ง

 Dalam rangka meningkatkan ketersediaan ikan di Kota Batam, Dinas Perikanan Kota Batam menyelenggarakan Pertemuan Teknis Peningkatan Ketersediaan Ikan di Kota Batam, di Hotel Harris Batam Centre, Rabu (10/07/2024). Jika dilihat dari Angka Konsumsi Ikan (AKI) tahun 2023 yang 54,80 Kg/kapita/tahun dengan jumlah penduduk Kota Batam 1.256.610 jiwa maka kebutuhan ikan di Kota Batam sebanyak 68.862,23 Ton.

Untuk memenuhi ketersediaan ikan ini, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. mengatakan perlu ada koordinasi dan usaha bersama antara pemerintah, pelaku usaha penangkapan, pelaku usaha budidaya, pedagang besar/distributor, eksportir/importir dalam penyediaan ikan untuk konsumsi masyarakat dan bahan baku usaha pengolahan ikan di Kota Batam.

โ€œMengkonsumsi ikan ini sangat baik, manfaatnya sangat banyak. Batam sebagai daerah yang memiliki luas lautan yang luas lautnya lebih besar dibandingkan dengan luas daratan dan sangat berpeluang untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama guna meningkatkan gizi Masyarakat,โ€ ujarnya.

Banyaknya manfaat dari mengkonsumsi ikan ini, Jefridin mengajak Masyarakat Batam untuk rutin mengkonsumsi ikan. Adapun Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Perinakan untuk meningkatkan ketersediaan ikan yakni dengan meningkatkan produksi tangkap, meningkatkan produksi budidaya dan memasukkan dari luar wilayah Batam.

โ€œTerkait detail siapa saja, apa saja, dan bagaimana caranya pemasukan ikan dari luar akan disampaikan oleh para narasumber. Sehingga tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ketersediaan ikan untuk konsumsi rumah tangga dan bahan baku usaha pengolahan ikan di Kota Batam dapat tercapai,โ€ pesannya.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dan akan di bahas melalui kegiatan ini diantaranya beberapa jenis ikan berkualitas tinggi lebih banyak diekspor sehingga kebanyakan masyarakat mengkonsumsi ikan dengan kualitas sedang/rendah. Selanjutnya harga ikan dan produknya yang relatif lebih mahal. Pasokan ikan yang tidak menentu serta harga ikan selalu dipatok dengan harga ekspor.(*)

DD